Manusia dan Penderitaan
Semburan gas lumpur Lapindo tidak hanya menenggelamkan rumah dan tanah warga di Sidoarjo, Jawa Timur, namun juga mengakibatkan sejumlah warga mengalami luka bakar akibat terkena ledakan gelembung gas. Seperti halnya yang dialami warga bernama Purwaningsih, baru-baru ini.
Meski sebagian luka bakar di tubuh Purwaningsih sembuh namun ledakan yang terjadi dua tahun lalu itu menyisakan cacat di tubuh warga Siring, Sidoarjo tersebut.Petaka bermula pada 7 September 2010, saat gelembung gas lumpur Lapindo banyak bermunculkan di sekitar rumahnya. Tiba-tiba saja gelembung gas itu tersulut api dan memicu ledakan. Seketika itu juga sekujur tubuh purwaningsih melepuh. Hanya bagian wajah korban yang selamat dari sambaran api.
Hingga kini luka bakar itu belum sepenuhnya sembuh. Purwaningsih masih harus menjalani perawatan medis yang menghabiskan biaya ratusan juta rupiah. Ironisnya, semua biaya itu ia bayar sendiri dari uang muka ganti rugi rumahnya.
"Saya tak pernah menerima bantuan. Semua biaya pengobatan ditanggung sendiri dari uang hasil ganti rugi rumah dan tanah saya yang tersendam," ujarnya di Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (27/5).
Berdasarkan catatan SCTV, semburan lumpur Lapindo terjadi 29 Mei 2006 lalu di lokasi pengeboran sumur minyak Lapindo Brantas di Desa Renokenongo, Porong, Sidoarjo. Semburan lumpur panas yang terjadi hingga kini menenggelamkan kawasan permukiman, lahan pertanian maupun industri di tiga kecamatan di Sidoarjo.
0 komentar:
Posting Komentar